Uggla.id adalah media yang fokus kepada isu lingkungan dan masyarakat adat. Uggla.id didirikan Syofiardi Bachyul Jb dan Febrianti, dua jurnalis yang menetap di Padang, Sumatera Barat.
Uggla dalam bahasa Mentawai adalah nama pohon yang kayunya kuat dan sering digunakan masyarakat adat Mentawai sebagai tiang utama saat mendirikan uma atau rumah adat. Uggla dalam bahasa Swedia (Eropa) adalah “burung hantu”. Kepulauan Mentawai juga memiliki burung hantu endemik.
Kami menggabungkan nama pohon dan burung hantu ini sebagai simbol lingkungan: tumbuhan dan hewan, di mana pun di planet ini, mereka terancam dan perlu diperhatikan.
Kenapa media ini perlu? Isu lingkungan akan selalu penting di planet ini. Manusia tumbuh seperti jamur dan teknologi seringkali rakus mengeksploitasi sumber daya alam. Hutan terdesak dan satwa kehilangan habitatnya atau menyusut karena perburuan. Kekayaan laut juga terus dikuras. Sedangkan perubahan iklim, suka atau tidak, akan mengancam kehidupan. Cerita tentang fenomena lingkungan yang berubah ini sangat diperlukan untuk pengingat dan penyadaran.
Sementara itu, masyarakat adat adalah kelompok yang sangat rentan terhadap perubahan lingkungan, karena mereka sangat bergantung kepada alam. Mereka terdesak tidak hanya oleh modernisasi, tetapi juga perubahan iklim. Umumnya mereka tidak berdaya menghadapinya. Cerita tentang mereka merupakan salah satu cara untuk melantunkan kondisi mereka agar diperhatikan.
Anda bisa berdiri bersama kami untuk tujuan ini. (*)