KUPS Kopi Marola Mutiara Suliti Adakan Pelatihan Budi Daya Kopi

petani kopi

Petani kopi dan KUPS Kopi Marola Mutiara Suliti mengikuti pelatihan budi daya kopi Minggu, 11 Februari 2024. (Foto: Intan Bodtaryani)

PASIR TALANG TIMUR-Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Kopi Marola Mutiara Suliti didampingi Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi mengadakan pelatihan budi daya tanaman kopi dengan petani kopi di Kantor Wali Nagari Pasir Talang Timur, Kabupaten Solok Selatan, Minggu, 11 Februari 2024.

Pelatihan yang menghadirkan dua pemateri yang berpengalaman, Aang Kurniawan, SP dan Attila Majidi, SP, itu dibarengi praktik teknik budi daya di salah satu kebun kopi milik warga.  

Pelatihan bertujuan menjalin kerja sama antara KUPS dengan para petani kopi. Selain itu juga membentuk petani kopi yang paham merawat dan memangkas tanaman kopi dengan baik, serta mengetahui cara pengolahan kopi dan meningkatkan kapasitas petani kopi dalam melakukan budi daya kopi.

Ketua KUPS Kopi Marola Suliti Pis Ardi berharap para petani kopi di Nagari Pasir Talang Timur bisa mengembangkan kembali kebun kopi yang sudah lama tidak terawat sehingga bisa meningkatkan ekonomi para petani kopi dan pengusa kopi di nagari itu.

Ia juga berharap bisa mewujudkan kembali Nagari Pasir Talang Timur seperti kondisi era 1980-an yang menjadi  penghasil kopi terbanyak di Kecamatan Sungai Pagu, Solok Selatan, Sumatera Barat.

“Kami berharap petani kopi mengembangkan dan menghidupkan kembali kebun-kebun yang sudah lama tidak terurus, apalagi  kopi sekarang lagi booming dan memiliki nilai plus bagi perekonomian kita,” katanya.

Pj Wali Nagari Pasir Talang Timur Alfa Hendra mengucapkan terima kasih kepada KKI Warsi yang telah memberikan bantuan dana kepada KUPS Kopi Marola Mutiara Suliti sehingga bisa lebih maju dan berkembang seperti saat ini.

Hutan Nagari di Nagari Pasir Talang Timur termasuk sangat luas. Sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Karena itu, dengan adanya bantuan dari KKI Warsi untuk usaha kelompok tan  sangat membantu kemajuan KUPS.

“Untuk saat ini kopi marola sudah banyak dikenal masyarakat sekitar,  bahkan di Sumatera Barat, khususnya di Kota Padang juga sudah tersebar,” kata Alfa.

Fasilitator KKI Warsi Yozi Putriani mengatakan jika usaha KUPS maju maka besar kemungkanan petani kopi juga akan mendapatkan dampak positif dari kegiatan tersebut, seperti lebih baiknya ekonomi. Ia berharap peserta pelatihan yang memiliki kebun kopi bisa menjadi binaan KUPS.

“Dan dengan terjalinnya hubungan kerja sama antara KUPS dengan petani kopi bisa membuat usaha kopi ke depannya menjadi lebih baik,” ujarnya.

Menurutnya dengan melakukan peningkatan teknik budi daya dan pemrosesan yang baik, petani dapat menghasilkan kopi berkualitas tinggi yang memenuhi standar pasar. “Sehingga pendapatan yang diperoleh dari penjualan kopi dapat membantu masyarakat, baik usaha kopi maupun petani kopi itu sendiri bisa memperbaiki kondisi ekonomi dan meningkatkan taraf hidup mereka. (Intan Bodtaryani, jurnalis warga perhutanan sosial di Nagari Nagari Pasir Talang Timur, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat)

Baca Juga

Mentawai
Komunitas ‘Sinuruk Mattaoi’, Cara Anak Muda Mengangkat Budaya dan Produk Mentawai
Sekolah Adat
Siswa dari 5 Sekolah Adat di Siberut Tampilkan Seni Budaya Mentawai
Mentawai
Pesta Besar di Desa Budaya Mentawai
Siberut
Youth Climate Action Day di Mentawai: Aksi Anak Muda Padukan Agama dan Lingkungan
Pesta Adat
Pesta Besar Liat Eeruk Akan Kembali Digelar di Matotonan, Mentawai
Samung
Panen Samung dan Dapat Durian Runtuh di Sungai Beriulou