MENTAWAI – Punen atau pesta adat besar ‘Liat Eeruk’ akan kembali digelar di Desa Matotonan, Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai. Pesta yang digelar untuk memperingati hari jadi Desa Matotonan ke-44 itu akan diadakan 10 Agustus 2024.
Sejak empat tahun terakhir masyarakat Matotonan tiap tahun merayakan hari jadi desanya dengan menggelar punen adat yang berlangsung selama tiga hari tiga malam yang berpusat di Uma (rumah adat) Matotonan.
Pesta besar Liat Eeruk ini akan diikuti semua warga Desa Matotonan dan akan melibatkan para sikerei (tabib) yang ada di desa itu.
Matotonan salah satu kampung tradisional di Kepulauan Mentawai yang masih memiliki banyak sikerei. Saat ini di Desa Matotonan terdapat 23 Sikerei
Kegiatan pesta adat dan budaya ini sudah menjadi salah satu kegiatan tahunan yang diadakan Pemerintah Desa Matotonan.
Perayaan dengan pesta adat ini akan diisi beragam pagelaran adat dan budaya khas Mentawai, sebab Desa Matotonan selain masih mempertahankan adat dan budaya Mentawai juga sudah ditetapkan menjadi Desa Wisata dan Budaya di Kepulauan Mentawai.
Rangkaian kegiatan pesta adat ini akan dimulai pada 9 dan berakhir 12 Agustus 2024. Rancangan dan persiapan kegiatan sudah dilakukan, termasuk pembentukan panitia. Semuanya berdasarkan hasil musyawarah yang dihadiri tokoh masyarakat, pemuda, Badan Permusyawaratan Desa, dan Pemerintah Desa Matotonan.
Irfan yang terpilih sebagai ketua panitia mengatakan panitia sudah merancang paket wisata bagi orang yang akan berkunjung menyaksikan pesta adat tersebut.
“Bagi yang ingin menyaksikan peseta Liat Eeruk di Matotonan, kami memfasilitasi dengan membuat paket wisata untuk pengunjung yang ingin datang ke Matotonan,” kata Irfan.
Paket yang akan dijual Rp1.750.000 per orang. Harga paket tersebut untuk mengikuti kegiatan di Matotonan selama acara, 9-12 Agustus. Paket sudah termasuk transportasi dari Dermaga Maileppet ke Matotonan, penginapan, dan makan selama di Matotonan.
“Ada potongan menarik sebesar 5 persen untuk tamu yang datang rombongan atau lebih dari 10 orang, biayanya dari Rp1.750.000 akan menjadi Rp1.580.000 per orang,” katanya.
Irfan menyebutkan pengunjung yang datang dapat menyaksikan meriahnya Liat Eeruk selama di Matotonan, menikmati kuliner Mentawai dan menjelajahi budaya Mentawai yang masih kental di Matotonan. (Penulis: Sabarial/Editor: Febrianti)